Kok Lo Jenggotan sih Boy?

Sering kali saya ditanya atau mendengar kawan saya bertanya “Kenapa sih ko lo jenggotan? Kan jadi keliatan tua, serem, berantakan dan gantengnya ilang *yanginikoplak* hehe” Sebenernya saya ingin langsung menjawab pertanyaan ini ketika ditanya, tapi karena tidak sempat dan saya rada bingung kalau harus menjawab langsung dengan jawaban yang meyakinkan maka saya tunda jawaban ini. Alhamdulillah pada kesempatan ini saya mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

 

Allah subhaanahu wa ta’alaa berfirman yang artinya

…. kalian menyangkanya remeh, padahal hal tersebut dalam pandangan Allah adalah perkara penting.” (QS an-Nur: 15)

 

Ketahuilah teman-teman memelihara jenggot bukan sekedar style ataupun ciri khas untuk menandakan bahwa orang yang memelihara jenggot itu adalah seorang kiayi, ulama atau ustad. Tapi memelihara jenggot adalah bagian dari syariat Allah subhaanahu wa ta’alaa.Dan Allah tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia terlebih lagi dalam urusan syariat.

“… Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Ali-Imron: 191)

Memelihara jenggot hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki yang telah tumbuh jenggotnya. Lho kok bisa? Kata siapa?

 

 

Dalil Perintah memelihara jenggot

 

Cukur habislah kumis dan peliharalah jenggot” (HR Bukhori dan Muslim)

 

Selisihilah orang-orang musyrik, lebatkanlah jenggot dan cukur habislah kumis.” (HR Bukhori)

 

Dari Ibnu Umar, dari Nabi Shalallahu alaihi wa salam, “Sungguh beliau memerintahkan untuk mencukur kumis dan memelihara jenggot.” (HR Muslim)

 

Imam Nawawi rahimahullah (seorang ulama syafi’iyyah yang menyusun kitab Hadits Arbain) berkata dalam kitab beliau yang juga fenomenal, Syarah Shahih Muslim, ” Walhasil, ada lima riwayat. Seluruh kata tersebut maknanya sama yaitu biarkanlah (jenggot) sebagaimana adanya.”

 

Para Nabi pun berjenggot

 

Para Sahabat mengetahui kalau Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam membaca Al-Qur’an dalam shalat Zhuhur dan Ashar melalui gerakkan jenggot beliau. (HR Bukhori)

 

Berikut ini perkataan Nabi Harun alaihissalam kepada Nabi Musa alaihissalam karena Nabi Harun alaihissalam dianggap gagal menjaga keimanan Bani Isroil oleh Nabi Musa alaihissalam

Dia (Harun) menjawab, ‘Wahai putra ibuku!Janganlah engkau tarik jenggotku dan jangan pula kepalaku‘….” (QS Tha Haa: 94)

 

kalau teman-teman mampir ke rumah teman yang beragama nasrani tentu biasanya kita melihat gambar Nabi Isa alaihissalam. Coba teman-teman perhatikan gambar tersebut, ternyata beliau alaihissalam berjenggot.

 

Pendapat Ulama mengenai memelihara jenggot

 

Ibnu Hazm berkata, “Para ulama sepakat bahwa mencukur jenggot merupakan perbuatan mutslah (perbuatan buruk) yang terlarang.” (Maratibul Ijma)

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Diharamkan mencukur jenggot berdasarkan berbagai hadits shahih dan tidak ada seorang ulama pun yang membolehkannya.” (Al Ikhtiyarat Al Ilmiyyah)

 

Ibnu Abdil Bar berkata, “Diharamkan mencukur jenggot. Tidak ada yang melakukannya kecuali lelaki yang bergaya seperti perempuan.” (at tahmid)

 

Saya rasa apa yang saya utarakan diatas telah cukup menjadi alasan mengapa saya berjenggot. Mungkin ada teman-teman yang berkata, “Ah lo mah lebay aja, ustad gue bilangnya sunnah ko. Lagian beneran deh lo serem, berantakkan, keliatan tua kalo jenggotan gitu.”

 

yah, saya cuma bisa mengutip firman Allah “Apa yang diberikan Rasul kepada kalian maka terimalah dan apa yang dilarangnya maka tinggalkan lah. Takutlah kepada Allah. Sungguh Allah sangat keras siksaNya” (QS al Hasyr: 7)

 

untuk yang sangat care dengan mengomentari penampilan, saya cuma bisa bilang terima kasih tapi saya mengutip firman Allah lagi, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At Tin: 4). Dari ayat tersebut saya meyakini Allah adalah Pencipta terbaik termasuk dalam ‘kreasiNya’ menciptakan jenggot bagi lelaki. Lelaki tanpa jenggot menurut saya ibarat singa tanpa jenggot, kehilangan wibawa dan kegarangannya. Adapun pendapat orang ini dan itu yaa gini aja… hina dihadapan manusia tapi mulia dihadapan Allah kan lebih baik daripada hina dihadapan Allah tapi mulia dihadapan manusia.

 

Adapun yang menganggap sunnah karena ustadnya juga bilang sunnah. Yah sok aja atuh datangkan dalil yang mematahkan dalil-dalil diatas. Marilah kita bersikap ilmiah termasuk dalam agama. Janganlah bersikap membeo meskipun kepada ustad. Janganlah kita mengikuti musuh-musuh Nabi dahulu yang mereka memusuhi nabi karena nabi bersebrangan pendapat dengan nenek moyang mereka, padahal yang dibawa Nabi adalah al-Haq. Kalaupun saya salah dalam masalah ini, insya allah saya akan mengikuti apa yang benar.

 

Semoga yang saya utarakan dari awal dapat menambah khazanah keilmuaan kita. Semoga allah memberikan kita hidayah agar selalu istiqomah dalam jalanNya, apalagi dalam bulan ramadhan sepeti sekarang. Mohon maaf jika ada yang kurang benar. Yang benar datang dari Allah yang salah dari pribadi saya yang jahil lagi dho’if

Posted on August 12, 2011, in Islam. Bookmark the permalink. 1 Comment.

  1. like this ripp.. bilang aja; gw tambah ganteng n macho klo jenggotan 😀

Leave a comment